Di daerah asal saya, ada sebuah kebiasaan aneh. Misalnya ketika ada toko yang baru dibuka, mereka sibuk memesan puluhan karangan bunga.
Lalu diberi tulisan:
"Selamat dan Sukses dari Bank Mandiri"
"Selamat dan Sukses dari Unilever"
"Selamat dan Sukses dari Pak Gubernur"
Padahal yang membuat ucapan itu, ya si pemilik toko sendiri. Nama perusahaan atau pejabat yang tertulis pada karangan bunga, mereka sama sekali tidak tahu-menahu. Namun mereka tidak mempermasalahkannya. Sebab mereka sama sekali tidak rugi, bahkan mendapat proimosi gratis.
Tujuan kebiasaan yang unik tersebut adalah untuk meningkatkan gengsi. Supaya masyarakat menilai, "Hebat ya, toko Anu dapat ucapan selamat dari Uniliver, Bank Mandiri dan Pak Gubernur."
Dan tujuan akhirnya, supaya toko mereka laris manis, banyak pembeli.
Saya sudah sejak lama tahu dan hafal terhadap TRIK PROMOSI seperti ini. Dan ini merupakan trik yang sangat mudah dilakukan. Syaratnya hanya satu: Anda punya anggaran yang cukup untuk memesan karangan bunganya.
Jika anggaran tersedia, maka Anda bisa langsung menghubungi toko bunga, dan berikan order dengan bahasa yang sangat singkat, "Saya pesan karangan bunga ucapan selamat yang bertuliskan "selamat dan sukses dari bank mandiri untuk toko ABC", dikirim ke alamat A."
Hanya segampang itu caranya. Tak ada yang rumit, tak ada misteri. Hanya sesederhana itu.
Jadi Anda tak perlu heran jika tiba-tiba di balaikota melihat banyak sekali karangan bunga ucapan selamat untuk Ahok dan Djarot.
Orang Perancis bilang sih, "Ojo gumuman."[jonru]
0 komentar:
Posting Komentar