Otak Boni Hargens sudah dibebani racun kebencian. Efek pilkada sampai nyerang fisik


Boni Hargens kembali menuai kecaman. Kali ini, Komisaris Antara itu mengibaratkan pemenang Pilkada DKI Jakarta sebagai anak super autis. Kemenangan Pilkada, menurutnya, ibarat pil yang hanya bisa menenangkan sesaat, tidak akan menyembuhkan dalam waktu cepat.

“Kemenangan ini seperti pil yang diberikan pada anak super autis. Biar adem aja. Tapi tak akan menyembuhkan autisme dalam sekejap,” cuitnya melalui akun Twitter @bonihargens, Kamis (27/4/2017).

Sontak, kicauan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) itu menuai kecaman dari netizen. Selain bahasanya yang tidak menunjukkan intelektualitas, cuitan itu juga dinilai melecehkan anak autis.

“Pak @jokowi & Pak_JK perlu mempertimbangkan kembali posisi Boni. Kita tidak butuh tuit seperti ini,” tulis @Heine_Nababan sembari mention ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kemensos dan Komnas Perlindungan Anak.

“Gak ada yang minta dilahirkan autis. Otak ente sudah dibebani racun kebencian. Efek pilkada sampai nyerang fisik,” kata @BangBeby.

Setelah mendapat banyak kecaman, Bonu Hargens pun menghapus kicauannya tersebut. Namun sejumlah netizen telah men-screenshoot kicauan blunder itu.

“Dear all... Tuit @bonihargens sudah dihapus. Tapi masih sempat saya screenshoot 16:42 Amankan. Jangan sampai terulang kembali,” kata @Heine_Nababan..



“Twit lu yang tadi kok dihapus Bon? Blunder lagi yah? Makanya kalo tolol itu jangan dipublikasi,” kata @irul_betettt.

“Dihapus tweetnya... emang gk punya perasaan.. dia gak tau yang dihadapi keluarga-keluarga selama 24/7 dengan anak-anak spesial....,” kata @MariaAlQibty. 
Share on Google Plus

About Unknown

Blog ini dibuat atas ketertarikan dan minat kami dengan website dan juga sebagai media sosial berbagi Info Menarik serta Hiburan lainnya.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar